Sabtu, 03 September 2011

Penggunaan Tanda Baca

A.     Pemakaian Tanda Baca
1.      Tanda titik
Tanda titik tidak dipakai di belakang (i) Alamat pengirim dan tanggal surat. (ii) Nama dan alamat penerima surat.
Contoh :
Ø  Jakarta 1 April 1985
Ø  Jalan A. Yani 143 Garut
Ø  Jalan Kebayoran 32
Ø  Jakarta, 3 Mei 1997
Ø  Yth.Sdr.Ivan
Jalan Istana 30 Surabaya
2.      Tanda koma
a.       Tanda koma dipakai di antara unsur- unsur dalam suatu perincian dan bilangan.
Contoh :
Ø  Saya menjual baju, celana, dan topi.
Ø  Hari ini kuliah anatomi, fisiologi, dan indonesia.
Ø  Saya memelihara burung, kelinci, dan kucing.
Ø  Ibu membeli bunga, pot, dan pupuk.
Ø  Pensil, buku, dan penghapus itu menjadi satu paket.
b.      Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara erikutnya yang didahului oleh kata seperti  tetapi, melainkan, sedangkan.
Contoh :
Ø  Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.
Ø  Saya harus mengerjakannya, tetapi saya lelah.
Ø  Ibu menyuruh saya tidur, tetapi saya masih sibuk mengerjakan tugas.
Ø  Saya tidak pergi ke Bandung, melainkan ke Garut.
Ø  Nissa sedang tidur, sedangkan Mira sedang membaca komik.
c.       Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat, jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Contoh :
Ø  Jika tidak ada kecelakaan, saya tidak akan telat.
Ø  Karena buku itu murah, saya membelinya.
Ø  Karena saya telat, Anes menjadi marah.
Ø  Jika malam ini hujan, kami tidak akan pergi.
Ø  Meskipun saya lelah, saya harus dapat menyelesaikannya.
Tanda koma tidak dipakai  untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat, jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
Contoh :
Ø  Saya tidak akan telat  jika tidak ada kecelakaan.
Ø  Saya membelinya karena buku itu murah.
Ø  Anes menjadi marah karena saya telat.
Ø  Kami tidak akan pergi jika malam ini hujan.
Ø  Saya harus dapat menyelesaikannya meskipun saya lelah.
d.      Tanda koma dipakai di belakang kata ungkapan penghubung antar kalimat, terdapat pada awal kalimat; termasuk dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Contoh :
Ø  Jadi, hasilnya sudah keluar.
Ø  Lagi pula, itu kesalahanku.
Ø  Meskipun dia jahat, dia tetap temanku.
Ø  Begitu aku sampai, aku akan menghubungimu.
Ø  Akan tetapi, ini semua tidak adil untukku.
e.       Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh :
Ø  Kata adik, "Saya sedih sekali".
Ø  “Saya berhasil”, ucap kakak.
Ø  Kata ayah, “Kami harus pulang lebih awal”.
Ø  “Ambilkan kacamata itu”, kata kakek.
Ø  Tanya Ibu, “Darimana kamu?”.
f.       Tanda koma dipakai antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama diri, keluarga atau marga.
Contoh :
Ø  Rinto Jiang,S.E.
Ø  dr. Yulia Fitriayani Dewi
Ø  Ade Nugraha, S.Kep
Ø  Syafrida Harahap, AmKeb,. SKM
Ø  Emi Wulandari, SST
g.       Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Contoh :
Ø  Semua mahasiswi, angkatan I, II, dan III mengikuti kuliah umum.
Ø  Di komplek saya, seperti, masih banyak ibu hamil yang mempercayai dukun.
Ø  Adik Lena, anita, sangat baik.
Ø  Semua warga, baik ibu – ibu, ataupun bapak – bapak, mengikuti kerja bakti
Ø  Semua keluarga, yang dekat, mapun yang jauh, berkumpul di rumah nenek.
3.      Tanda Hubung (-)
a.       Tanda hubung menyambung unsur – unsur kata ulang.
Contoh :
Ø  Ibu - ibu
Ø  Bintang - bintang
Ø  Berbunga - bunga
Ø  Berkali - kali
Ø  Beribu - ribu
b.      Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (i) hubungan bagian – bagian kata atau ungkapan, dan (ii) penghilangan bagian kelompok kata.
Contoh :
Ø  Ber-asa
Ø  Be-ruang
Ø  Be-ringin
Ø  Tiga puluh lima – ribuan (35 x 1000)
Ø  Lima puluh – ribuan (50x1000)
Bandingkan dengan :
Contoh :
Ø  Be- rasa
Ø  Ber-uang
Ø  Ber-ingin
Ø  Tiga – puluh – lima ribuan (30 x 5000)
Ø  Lima puluh ribuan (50000)
c.       Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (i) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (ii) ke- dengan angka, (iii) angka dengan –an, (iv) singakatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (v) nama jabatan rangkap.
Contoh :
Ø  Se- Priangan Timur
Ø  Ulang tahun ke-5
Ø  Se- Asia Tenggara
Ø  Hari ke- 7
Ø  Tahun 80-an
d.      Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur Bahasa Indonesia dengan unsur asing.
Contoh :
Ø  Meng- aksen
Ø  Ber- karisma
Ø  Ber- varietas
Ø  Meng- koordinasi
Ø  Ter- deskripsi
4.      Angka dan Lambang Bilangan
a.       Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut:
Contoh :
Ø  Pasal 24
Ø  Ayat 16
Ø  Anak ke-2
Ø  Awal abad 20
Ø  Tahun 2011
b.      Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan dicapai secara berurutan, seoerti dalam perincian atau pemaparan.
Contoh :
Ø  Ramdhan menonton 3 episode terakhir film itu.
Ø  Dalam tabrakan itu dua orang tewas, tiga orang luka – luka, dan 1 orang hilang.
Ø  Konser Kim Hyun Joong di hadiri 10000 Henecia Indonesia.
Ø  Terjadi kebakaran di gedung kedua itu.
Ø  Di konser SS501 15 orang pingsan.
c.       Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf, jika perlu susunan kalimat di ubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat dalam awal kalimat.
Contoh :
Ø  Ibu memberi makan 60 pakir miskin.
Ø  Di swalayan tersebut ada 200 kendaraan yang parkir.
Ø  Ayah menjual 27 ekor kambing.
Ø  Bibi membeli 500 ikat bunga mawar.
Ø  Saya membawa 10 keping dvd.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar